PENDAHULUAN
Latar belakang
Antonie Philips van Leeuwenhoek
(lahir di Deft,Belanda 24 Oktober 1632 dan meniggal di Deft, Belanda 30 Agustus
1723) adalah seorang ilmuwan Belanda yang disebut sebagai “Bapak Biologi” dan dianggap sebagai mikrobiologi
pertama. Antonie terkenal atas pengembangan mikroskop dan
kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia adalah orang
pertama yang mengamati dan mendiskripsikan organisme
bersel satu (Healey, 1969).
Pada tahun 1675 Antonie membuat mikroskop, mikroskop adalah sebuah
alat yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar. Mikroskop
berasal dari bahasa
latin yaitu micros
yang berarti kecil
dan scopein yang berarti melihat. Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil
dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi, dan kata mikroskopi berarti
tidak mudah terlihat oleh mata (Healey, 1969).
Dalam perkembangannya
mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan
kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme,
atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba (Healey,
1969).
Ada
beberapa jenis mikroskop, antara lain yang paling umum dan yang pertama
diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang
terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari
sebuah benda yang ditaruh di
bidang fokal dari lensa tersebut (Dwidjoseputro, 1989).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian
permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam
sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler
dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop
sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop
dark-field, fluoresens, fase kontras, nomarski dic, dan konfokal) (Dwidjoseputro, 1989).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian
mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya untuk kepentingan pada
praktikum selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop berasal dari bahasa latin yaitu micros
yang berarti kecil
dan scopein yang berarti melihat. Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil
dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi, dan kata mikroskopi berarti
tidak mudah terlihat oleh mata (Andrian, 2012).
Bagian-bagian
mikroskop
1.
LENSA OKULER, yaitu
lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2.
LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada
dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di
atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3.
TABUNG MIKROSKOP
(TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa
objektif dengan lensa okuler.
4.
MAKROMETER (PEMUTAR
KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat.
5.
MIKROMETER (PEMUTAR
HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara
lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6.
REVOLVER, revolver
berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7.
REFLEKTOR, terdiri dari
dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat
di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya
yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8.
DIAFRAGMA, berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.
KONDENSOR, kondensor
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di
naik turunkan.
10.
MEJA MIKROSKOP,
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11.
PENJEPIT KACA, penjepit
ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
12.
LENGAN MIKROSKOP,
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13.
KAKI MIKROSKOP,
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14.
SENDI INKLINASI
(PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop (Bajpai, 1987).
Jenis - jenis mikroskop
Jenis
paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih
lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di
bidang fokal dari lensa tersebut
(Ahastaman, 2012).
Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2
lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase
kontras, nomarski dic, dan konfokal)
(Ahastaman, 2012).
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat-alat dan
bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
Alat
1.
Mikroskop
cahaya, digunakan untuk mengamati sel.
2.
kaca benda dan kaca penutup,
digunakan untuk menutup dan menaruh objek yang akan diamati.
3.
pinset ,
untuk menjepit dan meletakkan bahan.
4.
pipet tetes,
untuk meneteskan air
Bahan
1.
Air,
digunakan agar objek dapat terlihat jelas saat
diamati.
2.
Sel
tumbuhan, sebagai objek praktikum.
Prosedur kerja
Langkah-langkah
kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Menyiapkan mikroskop
2. Mengenali bagian-bagian dari mikroskop
3.
Menggambar mikroskop serta bagian -
bagian dari mikroskop
4.
Mikroskop diletakkan dengan hati-hati di atas meja laboratorium dekat cahaya sehingga lengannya mengarah ke
praktikan dan obyek mengarah ke sumber cahaya
5. Menyiapkan
preparat
6.
Objek diamati menggunakan mikroskop
7.
Hasil pengamatan digambar disertai dengan judul dan keterangan
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktikum yaitu hari Jum’at 21
September 2012. Bertempat di Labolatorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
1. Mikroskop
|
Keterangan
|
|
1.
Lensa
okuler
2.
Sekrup
pemutar kasar
3.
Sekrup
pemutar halus
4.
Lengan/
Pilar
5.
Tabung
6.
Lensa
objektif
7.
Revolver
8.
Penjepit
9.
Kaca
penutup
10. Meja benda
11. Diafragma
12. Cermin
13. Sandi inklasi
14. Kaki dasar/ basis
|
2. Sel
|
Keterangan
|
|
1.
Inti sel
2.
Dinding
sel
|
Gambar 1. Mikroskop dan komponen -
kompenennya.
Gambar 2. Sel tumbuhan setelah pengamatan menggunakan mikroskop.
Pembahasan
Mikroskop merupakan sebuah alat yang banyak digunakan dalam berbagai
penelitian khususnya pada praktikum biologi yang banyak melakukan pengamatan
pada objek-objek yang kasat mata.
Mikroskop memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing antara
lain lensa okuler yang merupakan
lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif dan untuk memperbesar
bayangan yang bersifat maya dan tegak.
Tabung berfungsi sebagai penghubung
antara lensa obyektif dan lensa okuler. Meneruskan cahaya dari lensa obyektif
ke lensa okuler, lalu makrometer yang berfungsi memperjelas bayangan benda. Mikrometer
yang berfungsi sebagai alat untuk memperjelas obyek yang diamati atau memperjelas bayangan benda Ada pula lensa obyektif
yang bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Berfungsi untuk mengatur
pembesaran ukuran 4x,10x, 40x dan 100x
dan memperbesar obyek yang diamati terlihat tampak lebih jelas.
Penjepit berfungsi menjepit kaca benda agar tidak lepas.
Dengan adanya penjepit obyek yang diamati dapat diletakkan tanpa bergerak dari posisinya dan memperkokoh
kedudukan preparat agar tidak goyang.
Diafragma terletak dibawah panggung sediaan berfungsi
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dipantulkan reflektor menuju mata dan
mengatur intensitas cahaya yang diperlukan dalam pangamatan terhadap obyek.
Pengaturan intensitas cahaya sangat diperlukan dalam pengamatan, karena
intensitas cahaya berlebih atau kurang dapat membuat obyek yang diamati kurang
terlihat. Dengan pengaturan intensitas cahaya dapat diperoleh hasil yang maksimal
dari obyek yang diamati.
Panggung atau disebut juga meja benda yang berfungsi
sebagai tempat peletakan kaca tempat meletakkan obyek yang akan diamati dengan
lubang ditengahnya untuk meloloskan cahaya yang dipantulkan melalui cermin
penerus cahaya yang terletak dibawah panggung.
Cermin Berfungsi sebagai pemantul cahaya untuk diteruskan
kepada obyek yang akan diamati. Cermin dapat diatur arahnya untuk mendapatkan
cahaya yang tepat untuk penerangan obyek yang akan diamati.
Kaki/Dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan
mikroskop dan sebagai penyangga untuk menjaga posisi mikroskop agar dapat
berdiri dengan tegak diatas meja yang datar.
Lengan Merupakan bagian untuk memegang mikroskop pada
saat ingin mengangkat atau memindahkan. Lengan berfungsi sebagai penghubung
antara tabung kaki dan bagian dari meja benda. Letaknya dapat diatur dengan
posisi dimiringkan atau ditegakkan.
Pada pengamatan sel, yang terlihat yaitu gambar sel
berupa lingkaran yang ditengahnya terdapat inti sel, juga berbentuk lingkaran.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Dari beberapa
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mikroskop adalah alat yang sangat
penting untuk melihat objek-objek yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, dan mikroskop juga
memiliki bagian bagian yang sangat penting, baik berupa bagian mekanis maupun
bagian –bagian optiknya.
Saran
Karena praktikum dilakukan oleh banyak mahasiswa
sedangkan waktu terbatas, alangkah baiknya jumlah mikroskop dapat ditambah
karena mikroskop dalam suatu praktikum sangat diperlukan untuk pengamatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahastaman. “Fungsi Mikroskop.” http://www.slideshare.net/ahastaman/fungsi-mikroskop (diakses tanggal 27 September 2012)
Andrian. “Asal Usul Sejarah dan Perkembangannya” http:// asal-usul- motivasi.blogspot.com/2012/04asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html (diakses 23 September 2012)
Bajpai, R. N. 1987. Peralatan Labolatorium. Gadjah
Mada University Press.
Yogyakarta
Dwidjoseputro. 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan.
Surabaya
Healey,
P, 1969. Biologi Sains. Bumi Aksara. Jakarta