Jumat, 21 Juni 2013

Mikroskop


PENDAHULUAN
Latar belakang
Antonie Philips van Leeuwenhoek (lahir di Deft,Belanda 24 Oktober 1632 dan meniggal di Deft, Belanda 30 Agustus 1723) adalah seorang ilmuwan  Belanda yang disebut sebagai “Bapak Biologi” dan dianggap sebagai mikrobiologi pertama. Antonie terkenal atas pengembangan mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia adalah orang pertama yang mengamati dan mendiskripsikan organisme bersel satu (Healey, 1969).
Pada tahun 1675 Antonie membuat mikroskop, mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop berasal dari bahasa latin yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi, dan kata mikroskopi berarti tidak mudah terlihat oleh mata (Healey, 1969).
Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba (Healey, 1969).
 Ada beberapa jenis mikroskop, antara lain yang paling umum dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (Dwidjoseputro, 1989).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, nomarski dic, dan konfokal) (Dwidjoseputro, 1989).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya untuk kepentingan pada praktikum selanjutnya.







TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop berasal dari bahasa latin yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Ilmu yang mempelajari tentang benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi, dan kata mikroskopi berarti tidak mudah terlihat oleh mata (Andrian, 2012).
Bagian-bagian mikroskop
1.             LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2.             LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3.             TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4.             MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5.             MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6.             REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7.             REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8.             DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.             KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10.         MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11.         PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12.         LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13.         KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14.         SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop (Bajpai, 1987).


Jenis - jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (Ahastaman, 2012).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, nomarski dic, dan konfokal) (Ahastaman, 2012).






BAHAN DAN METODE
    Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
Alat
1.      Mikroskop cahaya, digunakan untuk mengamati sel.
2.      kaca benda dan kaca penutup, digunakan untuk menutup dan menaruh objek yang  akan diamati.
3.      pinset , untuk menjepit dan meletakkan bahan.
4.      pipet tetes, untuk meneteskan air
Bahan
1.      Air, digunakan agar objek dapat terlihat jelas saat diamati.
2.      Sel tumbuhan, sebagai objek praktikum.
Prosedur kerja
Langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan mikroskop
2. Mengenali bagian-bagian  dari mikroskop
3. Menggambar mikroskop serta bagian - bagian dari mikroskop
4. Mikroskop diletakkan dengan hati-hati di atas meja laboratorium dekat  cahaya sehingga lengannya mengarah ke praktikan dan obyek mengarah ke sumber cahaya
5. Menyiapkan preparat
6. Objek diamati  menggunakan  mikroskop
7. Hasil pengamatan digambar disertai dengan judul dan keterangan
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktikum yaitu hari Jum’at 21 September 2012. Bertempat di Labolatorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
















 HASIL DAN PEMBAHASAN
   Hasil
1. Mikroskop
Keterangan

1.      Lensa okuler
2.      Sekrup pemutar kasar
3.      Sekrup pemutar halus
4.      Lengan/ Pilar
5.      Tabung
6.      Lensa objektif
7.      Revolver
8.      Penjepit
9.      Kaca penutup
10.  Meja benda
11.  Diafragma
12.  Cermin
13.  Sandi inklasi
14.  Kaki dasar/ basis
2. Sel
Keterangan

1.   Inti sel
2.   Dinding sel

Gambar 1. Mikroskop dan komponen -  kompenennya.
Gambar 2. Sel tumbuhan setelah pengamatan menggunakan mikroskop.
Pembahasan
Mikroskop merupakan sebuah alat yang banyak digunakan dalam berbagai penelitian khususnya pada praktikum biologi yang banyak melakukan pengamatan pada objek-objek yang kasat mata.
Mikroskop memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing antara lain lensa okuler yang merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dan untuk memperbesar  bayangan yang bersifat maya dan tegak.
            Tabung berfungsi sebagai penghubung antara lensa obyektif dan lensa okuler. Meneruskan cahaya dari lensa obyektif ke lensa okuler, lalu makrometer yang berfungsi memperjelas bayangan benda. Mikrometer yang berfungsi sebagai alat untuk memperjelas obyek yang diamati atau  memperjelas bayangan benda Ada pula lensa obyektif yang bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran 4x,10x,  40x dan 100x dan memperbesar obyek yang diamati terlihat tampak lebih jelas.
Penjepit berfungsi menjepit kaca benda agar tidak lepas. Dengan adanya penjepit obyek yang diamati dapat diletakkan tanpa  bergerak dari posisinya dan memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
Diafragma terletak dibawah panggung sediaan berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dipantulkan reflektor menuju mata dan mengatur intensitas cahaya yang diperlukan dalam pangamatan terhadap obyek. Pengaturan intensitas cahaya sangat diperlukan dalam pengamatan, karena intensitas cahaya berlebih atau kurang dapat membuat obyek yang diamati kurang terlihat. Dengan pengaturan intensitas cahaya dapat diperoleh hasil yang maksimal dari obyek yang diamati.
Panggung atau disebut juga meja benda yang berfungsi sebagai tempat peletakan kaca tempat meletakkan obyek yang akan diamati dengan lubang ditengahnya untuk meloloskan cahaya yang dipantulkan melalui cermin penerus cahaya yang terletak dibawah panggung.
Cermin Berfungsi sebagai pemantul cahaya untuk diteruskan kepada obyek yang akan diamati. Cermin dapat diatur arahnya untuk mendapatkan cahaya yang tepat untuk penerangan obyek yang akan diamati.
Kaki/Dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop dan sebagai penyangga untuk menjaga posisi mikroskop agar dapat berdiri dengan tegak diatas meja yang datar.
Lengan Merupakan bagian untuk memegang mikroskop pada saat ingin mengangkat atau memindahkan. Lengan berfungsi sebagai penghubung antara tabung kaki dan bagian dari meja benda. Letaknya dapat diatur dengan posisi dimiringkan atau ditegakkan.
Pada pengamatan sel, yang terlihat yaitu gambar sel berupa lingkaran yang ditengahnya terdapat inti sel, juga berbentuk lingkaran.





 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Dari beberapa pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mikroskop adalah alat yang sangat penting untuk melihat objek-objek yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat  dilihat secara kasat mata, dan mikroskop juga memiliki bagian bagian yang sangat penting, baik berupa bagian mekanis maupun bagian –bagian optiknya.

Saran
Karena praktikum dilakukan oleh banyak mahasiswa sedangkan waktu terbatas, alangkah baiknya jumlah mikroskop dapat ditambah karena mikroskop dalam suatu praktikum sangat diperlukan untuk pengamatan.

















                        DAFTAR PUSTAKA


Ahastaman. “Fungsi Mikroskop.” http://www.slideshare.net/ahastaman/fungsi-mikroskop (diakses tanggal 27 September 2012)
Andrian. “Asal Usul Sejarah dan Perkembangannya” http:// asal-usul-  motivasi.blogspot.com/2012/04asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html (diakses 23 September 2012)

Bajpai, R. N. 1987. Peralatan Labolatorium. Gadjah Mada University Press.
        Yogyakarta
Dwidjoseputro. 1989.  Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Surabaya
Healey, P, 1969.  Biologi Sains. Bumi Aksara. Jakarta